Insiden tersebut terjadi usai para pelajar mengonsumsi makanan yang disediakan oleh pihak ketiga yang ditunjuk membuka dapur penyedia bahan program tersebut.
Anggota DPRD Banjarmasin, Gusti Yuli Rahman, menegaskan bahwa program mulia yang bertujuan meningkatkan gizi anak bangsa ini jangan sampai tercoreng hanya karena lemahnya pengawasan.
Menurutnya, kasus keracunan harus menjadi pelajaran penting bagi Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin maupun pihak terkait dalam mengimplementasikan kebijakan strategis nasional ini.
“Program makan bergizi gratis merupakan langkah positif Presiden Prabowo untuk meningkatkan kualitas generasi muda. Namun, apabila pelaksanaannya tidak diawasi dengan ketat, justru akan menimbulkan masalah baru. Kasus keracunan siswa jelas membuktikan ada kelalaian di lapangan khususnya, hal ini jangan sampai terjadi di Banjarmasin,” tegas Gusti Yuli Rahman, Jumat (26/9).
Anggota komisi II DPRD Banjarmasin menyebut, penunjukan pihak ketiga untuk membuka dapur penyediaan makanan di sekolah harus benar-benar melalui proses seleksi yang ketat. (Hendra)