BANJARMASIN -Efisiensi anggaran dan perubahan sistem e-Katalog dari versi 5 ke versi 6 membuat serapan anggaran Kota Banjarmasin masih terhitung rendah.
Dari data yang didapat, serapan anggaran Pemko Banjarmasin hingga April lalu baru tercatat 30 persen lebih.
Melihat hal tersebut, DPRD Kota Banjarmasin mendorong pemerintah kota untuk lebih aktif dalam menggunakan anggaran.
Wakil Ketua DPRD Kota Banjarmasin, Mathari, meminta agar Pemko bisa melakukan beberapa pergeseran di perubahan, agar anggaran pemerintah benar-benar bisa terserap dan digunakan demi kepentingan publik.
“Untuk serapan anggaran itu sekitar 30 persenan dan PAD ya… pendapatan itu sekitar 40 persen. Iya salah satunya itu, jadi ada beberapa program tidak bisa dilaksanakan karena ada perubahan sistem juga. Kita mendorong itu agar digeser dan dimaksimalkan, terutama di perubahan.”ucap Wakil Ketua DPRD Kota Banjarmasin, Mathari.
“Jadi itu memang catatan di bulan April kita masih di angka 30 persen dalam serapan anggaran. Memang ada beberapa faktor, salah satunya efisiensi dan perubahan sistem dari versi 5 ke versi 6.”kata Edi Wibowo, Kepala BPKPAD Kota Banjarmasin.
Sementara itu, untuk segi pendapatan atau PAD Kota Banjarmasin saat ini sudah mencapai 40 persen lebih, dan diharapkan bisa terus digenjot untuk meningkatkan hasil pendapatan daerah.(Hendra)